Minggu, 04 April 2010

tugas perkembangan teknologi komunikasi

Sejarah mengenai Teknologi dan Komunikasi
A. Sejarah komunikasi
Dewasa ini, kehidupan manusia di dunia menjadi sangat berkembang. Seiring dengan perkembangan zaman pula, manusia dihadapkan dengan situasi dan kondisi dimana mereka harus saling berinteraksi dengan manusia lainnya, karena pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial. Proses interaksi antar manusia ini disebut dengan komunikasi. Secara umum, istilah komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak yang lainnya agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya (feedback). Komunikasi dibedakan menjadi 2 yakni, komunikasi verbal dan komunikasi non verbal. Komunikasi verbal merupakan interaksi antar dua orang atau lebih, dimana dalam pemyampaian informasi disampaikan secara lisan dan langsung pada pihak yang dituju untuk disampaikan informasi tersebut. Sedangkan komunikasi non verbal merupakan proses interaksi antar dua orang atau lebih, dimana dalam penyampaian pesan, caranya adalah dengan berupa tulisan (seperti surat, telegram, sms, email, dll) dan bersifat tidak lansung. Komponen komunikasi terdiri dari pengirim pesan (sender), pesan (informasi), penerima pesan (receiver), dan juga timbal balik (feedback). Adapun sejarah mengeani komunikasi yakni sebagai berikut.
Pada awal kehidupan di dunia, komunikasi digunakan untuk mengungkapkan kebutuhan organis. Sinyal-sinyal kimiawi pada organisme awal digunakan untuk reproduksi. Seiring dengan evolusi kehidupan, maka sinyal-sinyal kimiawi primitif yang digunakan dalam berkomunikasi juga ikut berevolusi dan membuka peluang terjadinya perilaku yang lebih rumit seperti tarian kawin pada ikan.
Pada binatang, komunikasi juga dilakukan untuk menunjukkan keunggulan, biasanya dengan sikap menyerang. Munurut sejarah evolusi sekitar 250 juta tahun yang lalu munculnya "otak reptil" menjadi penting karena otak memungkinkan reaksi-reaksi fisiologis terhadap kejadian di dunia luar yang kita kenal sebagai emosi. Pada manusia modern, otak reptil ini masih terdapat pada sistem limbik otak manusia, dan hanya dilapisi oleh otak lain "tingkat tinggi".
Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman. Bentuk umum komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal, bicara, tulisan, gerakan, dan penyiaran. Komunikasi dapat berupa interaktif, transaktif, bertujuan, atau tak bertujuan. Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut. Walaupun komunikasi sudah dipelajari sejak lama dan termasuk “barang antik”, topik ini menjadi penting khususnya pada abad 20 karena pertumbuhan komunikasi digambarkan sebagai “penemuan yang revolusioner”, hal ini dikarenakan peningkatan teknologi komunikasi yang pesat seperti radio. Televisi, telepon, satelit dan jaringan komuter seiring dengan industiralisasi bidang usaha yang besar dan politik yang mendunia. Komunikasi dalam tingkat akademi mungkin telah memiliki departemen sendiri dimana komunikasi dibagi-bagi menjadi komunikasi masa, komunikasi bagi pembawa acara, humas dan lainnya, namun subyeknya akan tetap. Pekerjaan dalam komunikasi mencerminkan keberagaman komunikasi itu sendiri.
B. Sejarah Teknologi informasi
Teknologi Informasi dilihat dari kata penyusunnya adalah teknologi dan informasi. Secara mudahnya teknologi informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dari bagian pengirim ke penerima sehingga pengiriman informasi tersebut akan lebih cepat, lebih luas sebarannya, dan lebih lama penyimpanannya.
Pada awal sejarah, manusia bertukar informasi melalui bahasa. Maka bahasa adalah teknologi. Bahasa memungkinkan seseorang memahami informasi yang disampaikan oleh orang lain. Tetapi bahasa yang disampaikan dari mulut ke mulut hanya bertahan sebentar saja, yaitu hanya pada saat si pengirim menyampaikan informasi melalui ucapannya itu saja. Setelah ucapan itu selesai, maka informasi yang berada di tangan si penerima itu akan dilupakan dan tidak bisa disimpan lama. Selain itu jangkauan suara juga terbatas. Untuk jarak tertentu, meskipun masih terdengar, informasi yang disampaikan lewat bahasa suara akan terdegradasi bahkan hilang sama sekali. Setelah itu teknologi penyampaian informasi berkembang melalui gambar. Dengan gambar jangkauan informasi bisa lebih jauh. Gambar ini bisa dibawa-bawa dan disampaikan kepada orang lain. Selain itu informasi yang ada akan bertahan lebih lama. Beberapa gambar peninggalan zaman purba masih ada sampai sekarang sehingga manusia sekarang dapat (mencoba) memahami informasi yang ingin disampaikan pembuatnya.
Ditemukannya alfabet dan angka arabik memudahkan cara penyampaian informasi yang lebih efisien dari cara yang sebelumnya. Suatu gambar yang mewakili suatu peristiwa dibuat dengan kombinasi alfabet, atau dengan penulisan angka, seperti MCMXLIII diganti dengan 1943. Teknologi dengan alfabet ini memudahkan dalam penulisan informasi itu. Kemudian, teknologi percetakan memungkinkan pengiriman informasi lebih cepat lagi. Teknologi elektronik seperti radio, tv, komputer mengakibatkan informasi menjadi lebih cepat tersebar di area yang lebih luas dan lebih lama tersimpan.






Perkembangan Teknologi Komunikasi
Jika berbicara tentang teknologi, tentunya tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Selamanya, selama peradaban manusia masih ada, teknologi akan terus menjadi hal terpenting dalam kehidupan. Hal yang saat ini sedang menjadi trend dan ramai diperbincangkan adalah teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang mana merupakan salah satu hal terpenting di abad ini. Tidak dapat dipungkiri kalau TIK tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Mulai dari anak kecil hinga orang tua, pedagang kecil hingga pengusaha besar, baik disadari maupun tidak sudah begitu tergantung pada TIK. Jika dilihat dari kacamata sejarah, TIK sesungguhnya sudah mulai dikenal manusia sejak beratus-ratus berabad-abad lalu. Sejak manusia diciptakan di muka bumi ini, manusia sudah mulai mencoba berkomunikasi dengan symbol-simbol dan isyarat. Hal ini merupakan titik awal perkembangan TIK. Manusia yang lebih maju dan modern mampu berkomunikasi secara lisan dan mulai mampu mendokumentasikan informasi dalam bentuk tulisan dan ukiran baik dalam bentuk simbol maupun gambar.

Pada jaman dahulu kala, teknik pendokumentasian informasi pun masih sangat sederhana, tetapi akhirnya terus berkembang dengan sangat pesat hingga saat ini. Beberapa alat yang digunakan pada zaman dahulu antara lain adalah, tulang, batu, kulit kayu, tanah liat, dan kulit binatang. Adapun karakteristik dari cara penyampaian informasi pada zaman dahulu adalah informasi menyebar dengan lambat dan kurang efektif.
Setelah masa revolusi industri, alat-alat mekanik bahkan elektronik mulai ditemukan, termasuk didalamnya alat-alat yang mampu membuat penyebaran informasi menjadi lebih mudah dan efektif. Jika pada awalnya orang yang berjarak jauh hanya mampu berkomunikasi lewat surat atau melalui kurir, maka pada abad pertengahan ini sudah mulai digunakan telegraf. Beberapa tahun kemudian, Alexander Graham Bel menemukan telepon yang mampu dipakai untuk berkomunikasi oleh orang walaupun berjarak jauh.

TIK berkembang dengan sangat pesat hingga saat ini. Saat ini, jarak dan waktu seakan tidak lagi menjadi halangan dalam berkomunikasi. Orang yang berada di pulau yang berbeda bahkan negara yang berbeda kini sudah mampu melakukkan komunikasi bahkan mampu ditampilkan secara visual. Salah satu hal yang sedang menjadi trend sat ini adalah kegiatan yang berbasis internet dan elektronik. Beberapa contoh diantaranya adalah e-learnig, e-banking, e-library, e-labolatory, e-mail dan sebagainya. Aktivitas-aktivitas berbasis elektronik ini sudah pasti sangat membantu kegiatan manusia. Dengan hal tersebut di atas, dimensi ruang dan waktu tidak lagi menjadi hambatan.
Selain itu,proses pengolahan data pun semakin cepat dan efisien. Berbagai barang elektonik mulai dari televisi, handphone, pager, PDA, laptop hingga plamptop sudah menjadi barang-barang yang tidak asing lagi bagi masyarakat. Perkembangan TIK pun semakin pesat seiring dengan ditemukannya alat-alat yang lebih canggih. Melihat apa yang terjadi saat ini, dapat dibayangkan apa yang mungkin dapat terjadi di masa nanti. Jauhnya jarak tidak lagi akan terasa. Kelak komunikasi jarak jauh akan dilakukan dengan hologram tiga dimensi yang begitu nyata. Pekerjaan-pekerjaan manusia akan mulai dikerjakan oleh robot yang bekerja secara otomatis dan mampu belajar dari pengalamannya sehingga mampu mengkoreksi kesalahan yang ia lakukan dengan sendirinya.
Teknologi kompuuter pun akan berkembang dengan pesat. Komputer masa depan akan mampu merespon tindakan-tindakan manusia dan memahami bahasa manusia. Lebih canggihnya lagi, komputer generasi yang akan datang diramalkan, akan memiliki perasaan layaknya manusia. Melihat fakta dan gambaran masa depan seperti diuraikan di atas, muncul satu kekhawatiran, “Akankan eksistensi manusia digantikan oleh komputer?” dan “Akankah manusia mampu bertahan dari kepunahan?”. Satu hal yang patut kita sadari dan tekadkan, “Teknologi dibuat untuk membantu manusia, bukan untuk memperbudak manusia”.










Berikut ini adalah teori mengenai perkembangan teknologi komunikasi menurut Marshall Mcluhan dan Karl Marx.
Determinisme Teknologi Marshall McLuhan













Marshall McLuhan, media-guru dari University of Toronto, pernah mengatakan bahwa the medium is the mass-age. Media adalah era massa. Maksudnya adalah bahwa saat ini kita hidup di era yang unik dalam sejarah peradaban manusia, yaitu era media massa. Terutama lagi, pada era media elektronik seperti sekarang ini. Media pada hakikatnya telah benar-benar mempengaruhi cara berpikir, merasakan, dan bertingkah laku manusia itu sendiri. Kita saat ini berada pada era revolusi, yaitu revolusi masyarakat menjadi massa, oleh karena kehadiran media massa tadi. McLuhan memetakan sejarah kehidupan manusia ke dalam empat periode: a tribal age (era suku atau purba), literate age (era literal/huruf), a print age (era cetak), dan electronic age (era elektronik). Menurutnya, transisi antar periode tadi tidaklah bersifat bersifat gradual atau evolusif, akan tetapi lebih disebabkan oleh penemuan teknologi komunikasi.

The Tribal Age. Menurut McLuhan, pada era purba atau era suku zaman dahulu, manusia hanya mengandalkan indera pendengaran dalam berkomunikasi. Misalnya, komunikasi pada era itu hanya mendasarkan diri pada narasi, cerita, dongeng tuturan, dan sejenisnya. Jadi, telinga adalah “raja” ketika itu, “hearing is believing”, dan kemampuan visual manusia belum banyak diandalkan dalam komunikasi. Era primitif ini kemudian tergusur dengan ditemukannya alfabet atau huruf.
Selanjutnya adalah The Age of Literacy. Semenjak ditemukannya alfabet atau huruf, maka cara manusia berkomunikasi banyak berubah. Indera penglihatan kemudian menjadi dominan di era ini, mengalahkan indera pendengaran. Misalnya Manusia berkomunikasi tidak lagi mengandalkan tuturan, tapi lebih kepada tulisan. Seperti menulis surat kepada kerabat yang berada jauh dari kita.
Lain halnya dengan The Print Age. Sejak ditemukannya mesin cetak menjadikan alfabet semakin menyebarluas ke penjuru dunia. Kekuatan kata-kata melalui mesin cetak tersebut semakin merajalela. Kehadiran mesin cetak, dan kemudian media cetak, menjadikan manusia lebih bebas lagi untuk berkomunikasi. Misalnya, Koran. Koran menampilkan berbagai informasi yang sangat dibutuhkan oleh manusia untuk mengetahui berbagai keadaan yang terjadi di sekitar. Dan Koran juga memberikan tampilan lain selain memberi informasi, seperti menghibur, edukasi, dll. Koran juga adalah sumber informasi yang sangat terjangkau oleh masyarakat karena harganya yang relative murah.
Lalu ada pula The Electronic Age. Era ini juga menandai ditemukannya berbagai macam alat atau teknologi komunikasi. Telegram, telepon, radio, film, televisi, VCR, fax, komputer, dan internet. Manusia kemudian menjadi hidup di dalam apa yang disebut sebagai “global village”. Maksudnya global village adalah manusia dimanapun mereka berada, mereka bisa saling berhubungan, memberi informasi, dalam waktu yang bersamaan dan tanpa ada batasan. Misalnya, si A berada jauh di amerika, sementara si B ada di Jakarta. Si A tetap bisa bertukar informasi dengan Si B dengan menggunakan media (dalam hal ini misalnya internet) dalam waktu yang bersamaan. Mereka merasa ada dalam ruangan yang sama, meskipun sebenarnya mereka berada di dua tempat yang berbeda jarak dan waktu. Dan mereka seperti tidak ada batas dalam bertukar informasi tersebut. Hal ini menandakan bahwa Media massa pada era ini mampu membawa manusia mampu untuk bersentuhan dengan manusia yang lainnya, kapan saja, di mana saja, seketika itu juga, dan tanpa batas.
Inti dari teori McLuhan adalah determinisme teknologi. Maksudnya adalah penemuan atau perkembangan teknologi komunikasi itulah yang sebenarnya yang mengubah kebudayaan manusia. Jika Karl Marx berasumsi bahwa sejarah ditentukan oleh kekuatan produksi, maka menurut McLuhan eksistensi manusia ditentukan oleh perubahan mode komunikasi. Kalau mau kita lihat saat ini tidak ada satu segi kehidupan manusia pun yang tidak bersinggungan dengan apa yang namanya media massa. Mulai dari ruang keluarga, dapur, sekolah, kantor, pertemanan, bahkan agama, semuanya berkaitan dengan media massa. Hampir-hampir tidak pernah kita bisa membebaskan diri dari media massa dalam kehidupan kita sehari-hari. Dalam bahasa Em Griffin (2003: 344) disebutkan, “Nothing remains untouched by communication technology.
McLuhan juga menyebutkan bahwa media massa adalah ekstensi atau perpanjangan dari inderawi manusia (extention of man). Media tidak hanya memperpanjang jangkauan kita terhadap suatu tempat, peristiwa, informasi, tapi juga menjadikan hidup kita lebih efisien. Lebih dari itu media juga membantu kita dalam menafsirkan tentang kehidupan kita. Medium is the message. Dalam perspektif McLuhan, media itu sendiri lebih penting daripada isi pesan yang disampaikan oleh media tersebut. Misalkan saja, mungkin isi tayangan di televisi memang penting atau menarik, akan tetapi sebenarnya kehadiran televisi di ruang keluarga tersebut menjadi jauh lebih penting lagi. Televisi, dengan kehadirannya saja sudah menjadi penting, bukan lagi tentang isi pesannnya. Kehadiran media massa telah lebih banyak mengubah kehidupan manusia, lebih dari apa isi pesan yang mereka sampaikan. Dilema yang kemudian muncul seiring dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi komunikasi adalah bahwa manusia semakin didominasi oleh teknologi komunikasi yang diciptakannya sendiri. Teknologi komunikasi bukannya dikontrol oleh manusia namun justru kebalikannya, kita yang dikontrol oleh mereka. Sebagai contoh, betapa gelisahnya kita kalau sampai terlewat satu episode sinetron kesayangan yang biasanya kita tonton tiap hari. Atau mungkin kalau kita sudah lebih dari seminggu tidak membuka halaman Facebook di internet. Satu hari saja tidak menonton televisi mungkin kita akan merasa betapa kita telah ketinggalan berapa banyak informasi hari itu. Kehadiran media massa, dan segala kemajuan teknologi komunikasi yang lainnya, seharusnya menjadikan kehidupan manusia lebih baik. Namun ketika yang terjadi justru sebaliknya, kita menjadi didominasi oleh media massa dan teknologi komunikasi yang semakin pesat tersebut, maka ini menjadi sebuah ironi.

Perkembangan teknologi komunikasi menurut Karl Marx
KARL MARX
Karl Marx lahir di Trier, distrik Moselle, Prussian Rhineland, Jerman pada tanggal 15 Mei 1818, dikenal sebagai pelopor ideologi sosialis. Marx tumbuh di tengah pergolakan politik yang dikuasai oleh kekuatan kapitalis para Borjuis yang menentang kekuasaan aristokrasi feodal dan membawa perubahan hubungan sosial. Meskipun ia memperjuangkan kelas orang-orang tertindas sebagai referensi empiris dalam mengembangkan teori filsafatnya, namun ia lebih dikenal sebagai peletak dasar ideologi komunis. Bersama dengan sahabat karibnya, Friederich Engels, tahun 1847 mereka menerbitkan buku Communist Manifesto, buku yang menjadi bacaan dunia dan menjadi referensi utama lahirnya negara-negara berideologi komunis seperti Uni Sovyet dibawah pimpinan Lenin dan China yang dipimpin oleh Mao Tse-Tung. Marx meninggal di London pada 13 Maret 1883, sebelum ia menyelesaikan dua jilid terkhir dari bukunya yang sangat populer, Das Kapital yang diterbitkan pada tahun 1867. Kedua jilid lanjutan yang belum rampung tersebut diselesaikan oleh sahabatnya Friederich Engels yang dirujuknya dari catatan-catatan dan naskah peninggalan Marx.
Pandangan Karl Marx mengenai perkembangan teknologi komunikasi adalah sejarah ditentukan oleh kekuatan produksi. Maksudnya, sejarah mengenai perkembangan teknologi komunikasi adalah bagaimana komunikasi itu selalu diciptakan oleh manusia untuk dapat slaing bertukar informasi, dan komunikasi tersebut dijalankan secara terus menerus sehingga tercapai komunikasi yang efektif. Disinilah letak perbedaan pemikiran yang dikemukakan oleh Karl Marx dengan Mcluhan.
Sekalipun pendekatan para pakar tersebut saling bertolak belakang dari sudut pandang yang berbeda dan berakhir pada konklusi yang juga beragam, namun secara umum semua mengandung arti pentingnya peranan teknologi komunikasi dalam bentuk masa depan.











Opini mengenai kedua pemikiran dari Karl Marx dan Mcluhan

Pemikiran-pemikiran yang disampaikan oleh Karl Marx dan juga Mcluhan, menurut saya adalah kajian yang khas mengenai perkembangan teknologi komunikasi. Tapi seperti yang tertuang dalam tulisan ini adalah bahwa Mcluhan lebih menekankan pada perkembangan media ditentukan oleh eksistensi manusia dalam menerima mode komunikasi itu sendiri sesuai dengan zamannya. Sedangkan Karl Marx lebih menekankan pada kekuatan produksi yang mana hal itu bisa melangsungkan berkembangnya kajian teknologi komunikasi. Menurut saya pribadi, pemikiran yang mereka ciptakan tidak bisa seenaknya saja kita bandingkan. Karena dari pemikiran masing-masing pasti punya kelebihan dan kekurangannya. Menurut saya, pemikiran yang dituangkan oleh Mcluhan mengenai eksistensi manusia .ditentukan oleh mode komunikasi adalah benar adanya. Yang saya ketahui dan saya alami sendiri mengenai perkembangan media adalah hal tersebut telah merubah gaya hidup manusia secara garis besar. Misalnya, internet. Dewasa ini, masyarakat bisa bertukar informasi dengan bebas dengan siapaun, kapanpun, dan dimanapun. Tidak hanya secara local saja mereka bisa saling berinteraksi, tapi bisa sampai ke seluruh penjuru dunia. Inilah yang disebut global village. Dan pada pemikiran ini, Mcluhan benar-benar menjelaskan secara detail sejarah berkembangnya media. Mulai dari zaman primitif hingga ke zaman modern seperti sekarang ini. Dimana dulu manusia hanya menggunakan indera pendengaran saja dalam berkomunkasi, hingga sekarang yang sudah menggunakan media dalam berkomunikasi. Semua itu merupakan tahapan yang pasti dari berkembangnya media dalam memfasilitasi komunikasi antar manusia.
Lain halnya dengan pemikiran yang dituangkan oleh Karl marx. Ia mengatakan bahwa sejarah perkembangan media ditentukan oleh kekuatan produksi. Menurut saya, hal ini ada benarnya juga. Mengapa? Komunikasi memilki komponen-komponen komunikasi yang khas, yakni pengirim pesan (sender), pesan (message), channel (media), penerima pesan (receiver), dan feedback (respon). Masing-masing komponen komunikasi tersebut melakukan aksi sesuai perannya. Dan itu memerlukan daya kreativitas yang tinggi sehingga bisa menciptakan proses interaksi yang bisa saling dimengerti oleh satu sama lain (sender dan receiver). Kreativitas dalam proses interaksi tersebutlah yang bisa disebut dengan kekuatan produksi. Yakni dimana masing-masing orang (baik sender maupun receiver) bisa melakukan komunikasi dan menyampaikan suatu pesan dalam komunikasi tersebut. Tidaklah mudah untuk menciptakan komunikasi yang efektif, tapi memungkinkan untuk terjadi komunikasi yang baik, yakni yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak dalam komponen komunikasi.
Jadi, kedua pemikiran tersebut adalah baik adanya jika disesuaikan dengan keadaan yang tepat dalam penggunaannya. Dan kedua pemikiran tersebut sedianya adalah pengetahuan baru bagi kita semua untuk dipelajari. Kita sebagai manusia sudah sepatutnya belajar terus menerus selama hidup di dunia. Hal ini bukan dalam artian haruis belajar di sekolah, tapi kita selalu mencari informasi, ilmu, untuk menambah wawasan kita mengenai berbagai bidang di dunia. Dan saya mengharapkan dari tulisan ini, kita bisa menambah pengetahuan kita mengenai perkembangan media.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar